02750 2200313 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245008200097100002100179250000600200260004500206300002300251020001800274084001800292520197900310082001202289650002502301990001102326990001102337990001102348990001102359990001102370990001102381990001102392990001102403990001102414990001102425INLIS00000000000893220220802102720 a0010-0721004191220802 g 0 ind 1 aKatalog Naskah Buton :bKoleksi Abdul Mulku Zahari /cHassan, Tjiptaningrum F1 aIkram, Achadiati a1 aJakarta :bYayasan Obor Indonesia,c2001 a326 hlm. ;c24 cm. a979-461-391-6 aR.025.3 IKR k aKatalog Naskah Buton: Kolksi Abdul Mulku Zahari Di Pulau Buton, yang pada masa lalu bernama Butun atau Butung, ada kerajaan yang diperkirakan berdiri pada awal abad XIV dan berakhir pada tahun 1960. Dari periode itu dalam sejumlah teks dikatakar_ bahwa sejak awal abad XVI, dan mencapai puncaknya abad XVII, adalah periode paling penting dalam proses pembentukan tradisi pemikiran Islam di kerajaan itu. Bahkan, dalam historiografi tradisionalnya, raja dan negara hares dilihat dari pendekatan sufisik, bukan dari sudut pandang fiqih atau syariat. Buktinya, Sarana Wolio yang dipengaruhi ajaran tasawuf wujudiyyah dengan sistematika kosmogoni "martabat tujuh menjadi undang-undang dasar kesultanan Butun.Tradisi pemikiran itu terekam dalam naskah-naskah (koleksi Abdul Mulku Zahari dan Syamsiah Mulku Zahari) yang dicatat dalam katalog ini. Dalam koleksi tersebut naskah Islam paling panyak ditemukan, yaitu teks-teks tentang tarikat, tasawuf, dan ajaran-ajaran Islam, yang kebanyakan ditulis dengan huruf Arab (dalam bahasa Arab), huruf Buri Wolio (huruf Arab bahasa Wolio), dan huruf Jawi (bahasa Melayu). Naskah berupa suratsurat, seperti surat antar pejabat mengenai soal pemerintahan dan sejumlah surat dari VOC kepada Sultan, merupakan bagian penting dari kelompok ini. Surat-surat pribadi tidak kurang menariknya sebagai dokumen kemanusiaan. Selain itu masih ditemukan juga naskah-naskah hokum, sejarah, silsilah, upacara dan adat, obat-obatan, primbon, bahasa, serta hikayat.Katalog ini diharapkan dapat menjadi pinto gerbang untuk mengungkap kekayaan tradisi pemikiran masyarakat Buton pada masa lalu. Yayasan Obor Indonesia bertujuan memperluas dan memperdalam wawasan kepentingan hakiki masyarakat pembaca Indonesia dalam bidang kebudayaan, filsafat, lingkungan, demokrasi, dan hak azasi manusia, demi terciptanya masyarakat yang terbuka pada pertukaran pikiran, menuju tegaknya tata nilai luhur etika dan integritas moral sebagai landasan hubungan antar-manusia. aR.025.3 aKatalog Naskah Buton a047436 a047437 a047438 a047439 a047440 a047438 a047436 a047437 a047439 a047440