01522 2200289 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020002200080035002000102082000800122084001400130100002700144245001100171250001400182264003400196300002500230336002100255337003000276338002300306520082700329600001601156650002701172990001101199990001101210990001101221INLIS00000000002118420230524033847ta230524 g 0 ind  a978-623-6631-98-0 a0010-0523000523 a810 a810 PUT p0 aPutu wijayaePengarang1 aPabrik aCetakan 1 aYogyakarta :bBasabasi,c2020 a148 halaman ;c20 cm 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraLembar aPabrik kepunyaan Tirtoatmojo yang didirikan di tanah bekas perkampungan itu terbakar. Bekas penghuni kampung dipindahkan ke dekat kompleks pelacuran dengan janji diberi saham. Mereka juga ditampung sebagai buruh di pabrik itu. Ketika keadaan pabrik makin maju, kesejahteraan para buruh justru diabaikan. Janji pembagian saham tidak pernah tampak wujudnya. Para buruh protes menuntut hak mereka. Aksi itu menimbulkan kericuhan antara buruh dan kaki tangan pemilik pabrik. Salah satu dari mereka berhasil menyelinap ke dalam gudang dan menaburkan bensin di sana. la menyulutnya dan api dengan cepat merambat, membakar keseluruhan pabrik. Pabrik menceritakan perlawanan orang-orang kecil yang terpinggirkan dan berhadapan dengan kekuasaan. Ditulis pada tahun enam puluhan, tema yang diangkatnya justru semakin tajam hari ini. 4aAngkatan 66 4aKesusantraan Indonesia a074960 a074961 a074962