01850 2200241 4500001002100000005001500021008004100036020002200077035002000099082001100119084001700130100001300147245010000160260003000260300002300290520122100313650001901534990001101553990001101564990001101575990001101586990001101597INLIS00000000001106920220217020724220217 g 0 ind  a978-602-7985-50-6 a0010-0721006328 a303.06 a303.06 SUP s0 aSuprapto1 aSemerbak Dupa Di Pulau Seribu Masjid :bKontestasi, Integrasi Dan Resolusi Konflik Hindu Muslim aJakarta :bKencana,c2013 a376 hlm. ;c23 cm. aInteraksi antarkomunitas yang berbeda etnis dan agama di Indonesia berlangsung secara dinamis. Interaksi sosial terkadang berjalan penuh harmoni yang mempercepat proses integrasi, namun tak jarang berlangsung penuh ketegangan dan konflik. Konflik yang tidal( dikelola secara proporsional kerap berubah menjadi kerusuhan komunal.Konflik komunal yang terjadi disebabkan mulai pudarnya kearifan local (local wisdom) dan minimnya ruang publik (public sphere) dua hal yang memperlemah ikatan antarwarga. Melemahnya ikatan antarwarga yang berkelindan dengan faktor lain seperti sejarah, politic, ekonomi, dan budaya, menyebabkan berbagai pertentangan antarwarga gampang bergeser dari ketegangan personal menjadi konflik komunal dan menjurus konflik etnis dan agama.Integrasi sosial akan terawat dengan baik apabila semua kelompok memiliki sikap keberagamaan yang inklusif. Sikap inklusif dalam beragama (religious literacy) menunjang harmoni sosial antar-umat beragama, karena faktor agama berperan penting untuk resolusi konflik terutama pada tahap de-eskalasi konflik. Teologi kerukunan dan nilai-nilai adat merupakan modal sosial terpenting dalam merawat harmoni sosial, sekaligus unsur potensial bagi upaya bina damai. 4aKonflik Sosial a055408 a055409 a055410 a055411 a055412